Ordered List

Sabtu, 11 Februari 2017

Tujuan Budidaya Perairan



Sedikit info buat teman-teman semua. Siang ini sedikit info tentang tujuan Budidaya Perairan. Bicara tentang Budidaya Perairan tentu kita juga akan membahasa tentang tujuan dari kegiatan Budidaya Pearairan itu sendiri. Oke langsung aja ya saya berikan informasi tentang tujuan Budidaya Perairan.
Budidaya perairan (Akuakultur) adalah kegiatan untuk memproduksi biota (organisme ) akuatik dilingkungan terkontrol dalam rangka mendapat keuntungan (profit) sehingga disebut juga akuabisnis. Selain itu tujuan budidaya perairan juga mencakup :

1)      Produksi Makanan Daging ikan.
Kebutuhan ikan dipenuhi melalui kegiatan penangkapan dan budidaya perairan. Produk perikanan tangkap umumnya berupa ikan segar, beku dan olahan (pengeringan, pengasinan, fillet, pengalengan, penepungan dan sebagainya).  
2)      Perbaikan Stok Ikan di Alam.
Memasuki abad ke-21, paradigma pembangunan perikanan tangkap dunia telah beralih, dari paradigma lama (penangkapan) ke paradigma baru yang lebih menekankan aspek pemanfaatan sumber daya hayati secara lestari dan berkelanjutan. Dengan demikian maka perlu adanya upaya-upaya peningkatan stok ikan di alam           ( stok enhancement ) melalui kegiatan restocking. Sudah saatnya pada perairan laut yang mengalami overfishing dan perairan umum yang mengalami degradasi sumber daya ikan diberlakukan program restocking.
3)      Produksi Ikan Untuk Rekreasi.
Dewasa ini, kebutuhan manusia dalam hal rekreasi meningkat, terutama pada masyarakat perkotaan. Kegiatan rekreasi tersebut diantaranya adalah memancing (seperti : leisure fishing, sport fishing ) dan atraksi ikan dalam akuarium besar seperti di Taman Akuarium Air Tawar, Taman Mini Indonesia Indah, dan Sea World.  
4)      Produksi Ikan Umpan.
Ikan Bandeng (Chanos chanos ) merupakan contoh akuakultur untuk dijadikan umpan hidup dalam kegiatan penangkapan tuna. Bandeng dipilih sebagai umpan hidup karena warna tubuhnya keperak-perakkan sehingga menarik perhatian tuna. Oleh karena itu, akhir-akhir ini permintaan bandeng hidup sebagai umpan meningkat tajam sejalan dengan perkembangan usaha penangkapan tuna. 
5)      Produksi Ikan Hias.
Kegiatan budidaya perairan juga ditujukan untuk menghasilkan ikan hias (ornamental fish ). Ikan hias diproduksi karena memiliki warna dan bentuk tubuh serta tingkah laku yang unik dan menarik sehingga memiliki nilai ekonomis. Nilai ekonomi ikan hias juga dipengaruhi oleh tingkat kesulitan pengembangbiakan (breeding) ikan ini.  
6)      Daur Ulang Bahan Organik.
Beberapa ikan budidaya perairan dapat memanfaatkan bahan organik, baik secara langsung maupun tidak langsung Seperti ikan tilapia digunakan untuk mengurangi sedimen organik yang terdapat di waduk. Ikan tilapia tersebut mempunyai kemampuan mengkonsumsi bahan organik dan mengonversinya menjadi protein daging ikan yang bernilai.
7)      Produksi Bahan Industri.
Beberapa produk budidaya perairan kini telah menjadi bahan baku industri penting seperti industri pakan, obat-obatan atau farmasi, kosmetika, tekstil dan bahan kimia lainnya.
Penyediaan benih ikan/komoditas budidaya saat ini masih dilakukan oleh masyarakat dengan cara mengambil benih atau bibit  dari alam (sungai, danau, laut dan sebagainya) dan sebagian lagi telah dikembangkan dengan cara melakukan proses pemijahan/pembibitan biota air di dalam wadah budidaya.
Dukungan teknologi yang diperlukan bagi pengembangan budidaya perairan untuk pemenuhan gizi masyarakat adalah:
1)     Sistem budidaya, perlu dikembangan sistem yang lebih efisien dan efektif mengingat biaya input budidaya yang cenderung meningkat, seperti penggunaan pakan buatan.
2)  Teknologi budidaya untuk komoditas baru yang digemari oleh masyarakat, seperti cumi-cumi, abalone dan lain-lain.
3)     Teknologi pembenihan, khususnya untuk lebih memberi memudahkan bagi masyarakat di dalam mendapatkan benih, seperti  pengembangan backyard hatchery untuk produksi benih bandeng. Teknologi pemuliaan diperlukan untuk mendukung teknologi perbenihan ini, mengingat semakin menurunnya mutu genetik ikan budidaya saat ini.
4)   Teknologi pakan/ nutrisi. Pembuatan pakan ikan selama ini lebih banyak mengandalkan tepung ikan sebagai sumber protein, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan tepung ikan masih harus diimpor. Oleh karena itu perlu dikembangkan sumber protein alternatif, misalnya memanfaatkan maggot yang dikembangbiakkan dengan memanfaatkan limbah kelapa sawit.  Teknologi produksi Artemia, yang digunakan untuk pakan benih ikan dan udang, perlu dikembangkan karena selama ini masih diimpor.
5)  Teknologi deteksi dan pencegahan penyakit. Penggunaan PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk diagnosis penyakit ikan dan udang secara cepat perlu lebih dikembangkan.  
6)   Peningkatan mutu melalui rekayasa genetika (reproduksi, pertumbuhan, mutu dan warna daging, efisiensi pakan, ketahanan terhadap penyakit dan perubahan lingkungan.


 Demikian info yang saya bisa berikan hari ini, semoga bermanfaat untuk teman-teman semua...

Terimakasih kunjungannya...

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan sopan dan saling menghargai